Galatia 2:21 "Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus."
"Kebenaran," dalam ayat di atas, adalah terjemahan istilah hukum Yunani yang berarti "membersihkan semua kesalahan." Selain
itu, kata-kata seperti "kebenaran, benar, hanya, membenarkan, dibenarkan
dan/atau pembenaran," ketika digunakan dalam Alkitab bahasa Inggris, diterjemahkan dari bahasa Yunani itu sama dan masih
berarti, "membersihkan semua kesalahan."
"Menolak" berarti "untuk membuat kekosongan." Itu berarti, Paulus tidak "membuat kosong" kasih karunia Allah. Bagi Paulus, darah Yesus itu membasuh kesalahan dan hukuman dosa atau tidak. Jika ya, maka orang diselamatkan oleh kasih karunia Allah.
Bagi Paulus, menambahkan hal-hal lain disebut menolak kasih karunia Allah. Demikian juga, baginya, mengurangkan apapun dari darah Yesus juga disebut menolak kasih karunia Allah.
Dengan
kata lain, Paulus benar-benar puas bahwa kasih karunia Allah,
memanfaatkan darah Yesus, benar-benar telah mengatasi kesalahan dan ketidaklayakan akibat dosa.
Ia melihat bahwa kelayakan didasarkan pada nilai darah Yesus. Pengajaran-Nya tentang tema besar ini terinspirasi dari lagu lama, "harapan saya dibangun pada tidak kurang dari darah Yesus dan kebenaranNya." Bagi Paulus, keselamatan didasarkan pada manfaat darah Yesus, tidak kurang tidak lebih.
Jika
anugrah Tuhan tidak membasuh kesalahan dan ketidaklayakan Paulus, maka setiap harapan untuk membersihkan kesalahan dan ketidaklayakannya didasarkan pada karya-karya kebenaran manusia sendiri. Dengan kata lain, ia harus memelihara hukum Musa demi mendapatkan cukup kebenaran untuk diselamatkan dan diberkati.
Jika ini benar, maka Paulus berkata bahwa Kristus mati tidak untuk apa-apa. Kematiannya adalah sia-sia. Adalah benar-benar tidak ada gunanya untuk mati.
"Sia-sia," dalam ayat sebelumnya, ini adalah kata yang tidak biasa. Ini adalah bentuk perkataan Yunani untuk "hadiah." Bentuk kata yang digunakan di sini, bagaimanapun, bukan berarti hadiah. Itu berarti "sia-sia." Itu berarti "tanpa alasan."
Dengan
kata lain, jika darah Yesus saja tidak mengambil semua
kesalahan dan ketidaklayakan Paulus, maka kematian Yesus "tidak beralasan sama
sekali." Kematiannya "sia-sia." berarti juga "tidak ada gunanya". Tidak memiliki tujuan. Tidak menyelesaikan apa-apa.
Terima kasih Tuhan!!, ternyata darah Yesus itu menyelesaikan sesuatu. Darah Yesus itu berguna dan mempunyai tujuan. Darah Yesus membasuh kesalahan dan akibat-akibat yang dihasilkan oleh dosa-dosa kita.
Kita masih bisa disembuhkan dan menjadi manusia berhasil. Darah Yesus sudah membayar semua. Kita sekarang senilai dengan darah-Nya. Kita disucikan di dalam darahNya.
No comments:
Post a Comment